11.18.2014

Materi Keputrian 24 Oktober 2014 : Fadilah Al-Fatihah



Surat Al Fatihah termasuk dalam surat makkiyah yaitu surat yang diturunkan di Mekkah. Surat al-Fatihah merupakan ummul kitab (pembuka kitab suci Al Qur’an). Surat al-Fatihah terdiri dari atas 7 ayat.

Hafal terhadap surat al-Fatihah merupakan kewajiban seorang setiap orang yang mengerjakan ibadah sholat, baik ketika sholat sendiri, makmum, ataupun sebagai imam harus mengerti dan paham Surat al-Fatihah. Karena jika tidak membaca surat al-Fatihah maka sholatnya tidak sah.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلاَثًا غَيْرُ تَمَامٍ فَقِيْلَ لِأَبِيْ هُرَيْرَةَ: إِنَّا نَكُوْنُ وَرَاءَ اْلإِمَامِ فَقَالَ: اِقْرَأْ بِهَا فِيْ نَفْسِكَ فَإِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَّمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ
Artinya :
“Barangsiapa yang melakukan sholat, sedang ia tak membaca ummul Qur’an di dalamnya, maka sholatnya kurang (3X), tidak sempurna.” Abu Hurairah ditanya, “Bagaimana kalau kami di belakang imam”. Beliau berkata, “Bacalah pada dirimu (yakni, secara sirr/pelan), karena sungguh aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman, “Aku telah membagi Sholat (yakni, al-Fatihah) antara Aku dengan hamba-Ku setengah, dan hamba-Ku akan mendapatkan sesuatu yang ia minta”. [HR. Muslim (395), Abu Dawud (821), At-Tirmidziy (2953), An-Nasa’iy (909), dan Ibnu Majah (838)]

Terjemah Surat al-Fatihah dengan Maknanya
Adapun terjemah dan penjelasan makna al-Fatihah. Semoga Allah SWT mengizinkan kita memahami ayat-ayat suci di bawah ini :
Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Makna: Saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, mulai dari pekerjaan ringan seperti makan, minum, bepergian, belajar, dan sebagainya. Allah adalah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. ar-Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang ar-Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Makna : Alhamdulillahi (segala puji bagi Allah Ta’ala) berarti menyanjung-Nya karena segala sifat-Nya yang baik. Kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji. Sedangkan Rabb berarti: Tuhan yang ditaati Yang Memiliki, Mendidik, dan Memelihara. Segala sesuatu di jagad raya, termasuk makhluk adalah Allah yang menciptakan.
Artinya : Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Makna : ar-Rahmaan (Maha Pengasih) memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada hamba-Nya, sedang ar-Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat ramah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya.
Artinya : Yang menguasai di hari Pembalasan
Makna  :  Pada hari masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk yaitu yaumiddiin, Allah lah yang paling berkuasa atas segala sesuatu.
Artinya : Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Na’budu diambil dari kata ‘ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
{7} Nasta’iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti’aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
Artinya : Tunjukilah [8] kami jalan yang lurus,
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata “hidayaat”: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. Yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
Artinya : (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. {9}
Yang dimaksud dengan “mereka yang dimurkai” dan “mereka yang sesat” ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Semoga artikel islami yang berisi mengenai terjemahan surat Al Fatihah beserta maksudnya di atas bisa bermanfaat bagi kita semua.

Semoga Allah senantiasa memberi kita ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat, dan melindungi kita dari ilmu-ilmu yang tidak bermenfaat dan menyesatkan. Aamiin.

Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

referensi :


No comments:

Post a Comment