Assalamu'alaikum para pembaca :)
Pada kesempatan kali ini, admin ingin berbagi sedikit cerita :)
Tentu sudah tidak asing lagi dengan kata 'Valentine' bukan?
Pada kesempatan kali ini, admin ingin berbagi sedikit cerita :)
Tentu sudah tidak asing lagi dengan kata 'Valentine' bukan?
Valentine’s Day adalah hari
perayaan untuk memperingati pendeta St. Valentine yang dihukum mati karena
menentang Kaisar yang melarang pernikahan di kalangan pemuda. Apakah
kita boleh merayakannya? Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu
kaum,maka ia termasuk golongan mereka”.
Sebagai
seorang Muslim, tanyakanlah kepada diri kita sendiri, apakah kita akan
mengikuti sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam?
Islam
amat melarang Taqlid, yaitu kepercayaan yang mengikut kepada suatu kepercayaan
lain. Firman Allah SWT. dalam Surah Ali ‘Imran ayat 85:
“Barangsiapa yang mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
Prinsip/Dasar
Valentine’s
Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis'
bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian),
maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St.
Valentine
Valentine jelas-jelas bukan
bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan pikiran manusia
yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh karena itulah, berpegang kepada akal
rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam
(Allah), maka ia akan tertolak.
Firman Allah
SWT. dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.”
Katakanlah :
“Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan
sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan
datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.
Tujuan
mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik.
Tetapi bukan semenit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula
bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran
lain di atas Islam. Islam diutuskan
kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan
menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih
dan Penyayang. Bahkan Rasulullah
SAW. bersabda:
“Tidak beriman salah seorang di
antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri
sendiri.”
Valentine untuk hura-hura? Perhatikanlah
firman Allah SWT:
“Sesungguhnya pemboros-pemboros
itu adalah saudara-saudara syaithan dan syaithan itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya”(QS. Al Isra : 27)
Sudah
berapa jauhkah kita mengayunkan langkah
mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine’s Day? Sudah semestinya kita
menyedari sejak dini, agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak
perlu kita iri hati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama
lain.
Bukankah Allah it Ar-Rahman dan
Ar-Rahim? Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa
nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu.
Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan
sistem-sistem lain. Ibnu Qayyim
al-Jauziyah berkata, ”Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang
kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut HARAM“.
Mengapa? Karena berarti ia telah
memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah subhanahu
wata’ala. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah subhanahu
wata’ala dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum
khamar atau membunuh.
Ini
adalah suatu kelalaian, mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu
yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat
yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita
sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda. Hendaknya
setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak
mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.
Jadi, Mengikuti = Termasuk
bagian dari mereka = Termasuk KAFIR = Tempat orang-orang KAFIR adalah NERAKA.
Mereka kekal di dalamnya.
Masih
mau bervalentine? Ayo istiqomah!
Firman
Allah SWT. dalam Surah Al-Baqarah ayat 145:
“..dan jika engkau mengikuti
keinginan mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk
orang-orang zalim.”
Bagus sekali ada media blog Rohis Smuda; lebih baik lagi jika tampilan diperbaiki, memilih template yang simpel, huruf yang lebih besar, foto yang sesuai dengan isi berita dan berita-berita yang update. [01/03]
ReplyDeleteTerimakasih :) saran Anda kami terima. Kami akan berusaha memperbaikinya :) (y)
Deletekeren mas...bisa jadi inspirasi buat rohis saya...
ReplyDeleterohissmansakar.blogspot.com
maaf spam