Showing posts with label PSP.. Show all posts
Showing posts with label PSP.. Show all posts

1.21.2019

Sehat ala Rasulullah SAW

Assalamu'alaikum teman-teman semuanya!

Berjumpa lagi dengan kami rohis smada yang tentunya akan membagikan sesuatu yang bermanfaat,  insyaallah.
Bagaimana kabar teman-teman semuanya? Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT, aamiin. Apalagi sekarang sedang musim penghujan,  sering ada badai,  dan terkadang cuaca tidak menentu. Kondisi ini rentan membawa penyakit yang menyerang kekebalan tubuh kita,  lho. Jadi harusnya kita selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit tersebut. Tapi,  bagaimana caranya?

Baiklah,  terkait dengan hal ini kita akan membahasnya dalam kegiatan rutin PSP bersama Bu Ratna,  bagaimana kiat-kiat hidup sehat menurut Rasulullah SAW.
Mari simak berikut ini!

1. Pertama kali yang masuk dalam tubuh Rasul adalah udara segar. Seperti diketahui, beliau punya kebiasaan bangun untuk salat pada sepertiga malam terakhir, dan udara sepertiga malam itu (01.00-04.00) sangat kaya akan oksigen yang belum tercemar zat lain. Udara seperti ini sangat bermanfaat untuk metabolisme tubuh.

2. Nabi Muhammad SAW selalu membersihkan diri dan bersiwak. Beliau selalu bersih dan rapi. Dengan bersiwak, beliau telah menjaga kebersihan rongga mulut. Dan dengan mandi beliau telah menjaga kesehatan badannya.

3. Beliau selalu sarapan dengan segelas air dingin (bukan air es) yang dicampur dengan madu asli. Baru setelah salat dhuha, Rasulullah makan tujuh butir kurma yang matang.
4. Menjelang sore, Rasulullah makan roti atau makanan pokok lainnya yang dicampur dengan cuka dan minyak zaitun.
5. Saat malam tiba, menu makan Rasulullah sayur-sayuran. Setalah makan malam, beliau tidak langsung tidur tapi tetap melakukan beberapa aktivitas dahulu agar makanan masuk dalam lambung dengan cepat dan baik.
6. Semua menu tadi ialah menu makanan yang disukai Rasulullah. Rasul pun melakukan olahraga untuk menjaga kesehatannya. Beliau tidak menganjurkan umatnya begadang.

7.  rasulullah tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan

Nah,  selain kiat-kiat menjaga kesehatan tersebut,  ada beberapa anjuran dari Rasulullah SAW, seperti : 
1. Memakan makanan yang baik
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : « أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata: Rasulallah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang yang beriman sebagiamana Ia memerintahkan kepada para Rasul-Nya dengan firman-Nya: “Wahai para Rasul makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian”. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang yang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Dia menganngkatkan tangannya ke langit seraya berkata: “Ya Tuhanku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doannya akan dikabulkan. (HR. Muslim)

2. Anjuran berobat
Dari Jabir bin ‘Abdullah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أَصَابَ الدَّوَاءُ الدَّاءَ، بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
3. Tidak berlebihan dalam makan
عَنْ مِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيكَرِبَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مَلأَ آدَمِىٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلاَتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لاَ مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ 

Artinya:

Dari Miqdam bin Ma’dikariba berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda “tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), jika tidak bisa demikian, maka hendaklah ia memenuhi sepertiga lambungnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas” (HR. At-Tirmidzi)

4. Tidak meniup makanan atau minuman
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِى الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ.
Artinya:

Dari Ibn ‘Abbas “Bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam Telah Melarang Bernafas Di Dalam Bejana Atau Melarang Untuk Meniup Padanya.” (HR. AT-TIRMIDZI
5. Mencuci tangan sebelum tidur
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ نَامَ وَفِي يَدِهِ غُمَرٌ وَلَمْ يَغْسِلْهُ فَأَصَابَهُ شَيْءٌ فَلاَ يَلُومَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ

Artinya : Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa tertidur dan ditangannya terdapat lemak (kotoran bekas makan) dan dia belum mencucinya lalu dia tertimpa oleh sesuatu, maka janganlah dia mencela melainkan dirinya sendiri.” (HR. Abu Daud)


6. Mandi
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ فِي كُلِّ سَبْعَةِ أَيَّامٍ يَوْمًا يَغْسِلُ فِيهِ رَأْسَهُ وَجَسَدَهُ
Artinya:
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: “Haknya Allah atas setiap muslim adalah mandi di setiap tujuh hari, yaitu memandikan kepala dan jasadnya.” (HR. Muslim)

7. Kebersihan fitrah
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ ( أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ) الْخِتَانُ وَالْاِسْتِحْدَادُ وَتَقْلِيْمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْإِبْطِ وَقَصُّ الشَّارِبِ
“Fithrah itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis”. [HR. Al-Bukhoriy (5889), Muslim (257), Abu Dawud (4198), dan An-Nasa'iy (9)]

8. Olahraga renang
عن بكر بن عبد الله بن ربيع الأنصاري ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : عَلِّمُوا أَبْنَاءَكُمْ السِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ، وَنِعْمَ لَهْوُ المُؤْمِنَةِ فِي بَيْتِهَا المِغْزلِ، وَإِذَا دَعَاكَ أَبَوَاكَ فَأَجِبْ أُمَّكَ

Artinya : dari Bakar bin Abdillah bin Rabi’ al-anshari berkata :berkata Rasulullah SAW. “ajarilah anak anakmu berenang dan melempar lembing, termasuk juga perempuan perempuan di rumahnya menenun, dan apabila kedua orangtuamu memanggil maka utamakan ibumu”.

9. Olahraga panah
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ : « إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُدْخِلُ بِالسَّهْمِ الْوَاحِدِ ثَلاَثَةَ نَفَرٍ الْجَنَّةَ : صَانِعَهُ يَحْتَسِبُ فِى صَنْعَتِهِ الْخَيْرَ وَالرَّامِىَ بِهِ وَمُنْبِلَهُ وَارْمُوا وَارْكَبُوا وَأَنْ تَرْمُوا أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ تَرْكَبُوا لَيْسَ مِنَ اللَّهْوِ إِلاَّ ثَلاَثٌ : تَأْدِيبُ الرَّجُلِ فَرَسَهُ وَمُلاَعَبَتُهُ أَهْلَهُ وَرَمْيُهُ بِقَوْسِهِ وَنَبْلِهِ وَمَنْ تَرَكَ الرَّمْىَ بَعْدَ مَا عَلِمَهُ رَغْبَةً عَنْهُ فَإِنَّهَا نِعْمَةٌ تَرَكَهَا ». أَوْ قَالَ : « كَفَرَهَا ».
Artinya:
Dari ‘Uqbah bin ‘Amr berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda ‘Sesungguhnya Allah SWT akan memasukan tiga kelompok ke dalam Sorga karena sebab panah satu, yaitu pembuat panah yang mengharapkan kebaikan dari panah buatannya, pemanah dan pelontar anak panah, maka memanahlah dan naikilah (kuda) kalian semuanya, adapaun memanah lebih aku sukai dari pada naik kuda. Bukanlah suatu lahw kecuali pada tiga hal; Seorang yang mengajari kudanya, permainannya terhadap istrinya dan permainan busur dan anak panahnya, barang siapa meninggalkan olahraga panah setelah mempelajarinya karena benci maka (ketahuilah) bahwa sesungguhnya ia adalah suatu nikmat yang telah dia tinggalkan’ atau Nabi berkata ‘yang telah ia kufuri.’ (HR. Abu Daud)

Nah,  teman-teman,  itulah beberapa kiat-kiat Rasulullah SAW dalam menjaga kesehatan. Ternyata sederhana namun besar manfaatnya. Beberapa hal diatas juga sangat mudah dilakukan oleh kita,  bukan?  Jadi,  tunggu apa lagi?  Marilah hidup sehat dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. 
Sampai disini dulu perjumpaan kita. Semoga bermanfaat dan sampai bertemu lagi di artikel selanjutnya. 
W assalamu'alaikum Wr. Wb. 



3.10.2018

PSP : 7 Indikator Kenikmatan Dunia

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Bagaimana kabar akhi wa ukhti sekalian? Semoga selalu dalam lindungan Allah yaa, Aamiiin. Alhamdulillah Pengajian Sabtu Pagi yang rutin dilaksanakan, istiqomah selalu. Nah pada artikel kali ini akan membahas isi dari PSP minggu ini yang diisi oleh Ibu Ratna. Mengenai "7 Indikator Kenikmatan Dunia"

Akhi wa ukhti sekalian. Siapa sih di dunia ini yang tidak ingin kenikmatan? Pasti semua ingin kenikmatan dunia pun akhirat. Memangnya apa itu Nikmat? Nikmat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya Kesenangan, Kelezatan, Keenakan. Waduuh, pokoknya apapun yang enak-enak itulah nikmat. Secara syar'i Nikmat bisa diartikan sebagai segala pemberian dari Allah yang patut kita syukuri. Pernah dikasih kenikmatan? Selalu dong, nggak pernah Allah membiarkan hambaNya tanpa kenikmatan. Maka dari itu kita patut bersyukur Alhamdulillah. Sudah bersyukurkah anda hari ini? :)

Lalu apa saja standar kita sebagai Muslim akan nikmat/kesenangan itu? Apakah dengan kita berhura-hura menghabiskan harta untuk bermain main dan berfoya foya adalah standar kenikmatan kita? Yang kita cari adalah kenikmatan dunia yang berujung akhirat. Jadi berdasarkan Hadits Riwayat Ibnu Abas, menurut Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam ada 7 indikator kenikmatan dunia, yaitu :

1. Hati yang selalu bersyukur. Jika hati kita bersukur, kita akan melakukan segala aktifitas dengan tenang dan tidak akan stres. Sepadat apapun aktifitas kita, bersyukurlah "Alhamdulillah" maka  akan menghadirkan ketenangan hati dan obesi tidak terlalu tinggi. Niatkan karena Allah, supaya tidak hanya mendapat lelah tapi juga ilmu dan pahala.
2. Pasangan hidup yang shalih / shalihah. Karena akan selalu mengajak kepada kebaikan dan membuat hati menjadi tentram. Istri shalihah akan senantiasa sabar dan memotivasi dalam pelayanan terhadap suami. Suami yang sholeh akan memimpin keluarga kecilnya menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, Insya Allah. Maka kita harus memperbaiki diri kita dari sekarang, karena jodoh merupakan cerminan diri kita.
3. Anak yang shaleh dan shalehah. Anak merupakan harta yang sangat berharga. Rasulullah juga pernah bersabda yang artinya bahwa 3 amalan yang tidak akan putus yaitu Sedekah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan Doa anak yang sholeh. Kita sebagai anak harus selalu birul walidain dan mendoakannya untuk menyenangkan hati orang tua kita. Karena pengorbanan kita merawat orang tua yang sudah renta tidak akan pernah setimpal dengan pengorbanan orang tua merawat kita dari bayi.
4. Lingkungan yang Kondusif. Tentu lingkungan yang baik, bersama orang-orang yang selalu mengajak kita kepada kebaikan adalah nikmat. Jika ingin memperoleh nikmat ini, maka mulai dari diri kita sendiri yang menciptakan lingkungan sholih.
5. Harta yang Halal. Sungguh kenikmatan dunia jika memperoleh harta dari jalan yang halal. Harta yang halal meskipun sedikit akan lebih berkah dan mententramkan hidup kita dibandingkan bergelimang harta dari cara yang haram. Allah SWT berfirman :

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ


Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q. S. Al Baqarah ayat 275)
Jadi sudah tahu kan mana harta yang halal maupun haram. Semoga kita terhindar dari perkara yang haram.
6. Semangat Memahami Pengetahuan Agama Islam. Menuntut ilmu Agama hukumnya wajib. Belajar ilmu agama bisa dari mana saja. Apalagi dengan perkembangan IPTEK yang semakin maju, Tholabul'ilmi semakin mudah. Eits, tapi harus jelas sumbernya yaa. Yang terpenting dari menuntut ilmu agama adalah bukan hanya main dalil dan teori, tetapi prakteknya dalam kehidupan sehari-hari. Ya iyalah, Allah dan RasulNya kan sudah menunjukan jalan yang benar untuk kehidupan kita, maka harus dipraktekan.
7. Umur yang Berkah. Maksudnya bukan umur yang panjang, percuma saja umur yang panjang tetapi tidak berkah, tidak akan nikmat. Umur yang berkah adalah selama kita hidup, selama kita masih diberi umur, melakukan segala aktifitas yang bermanfaat. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain. Kita hidup tidak asal hidup, jadikan kehidupan kita berarti bagi orang lain, hal itu akan menjadikan hidup kita terasa nikmat.

Itulah pemaparan mengenai 7 Indikator Kenikmatan Dunia yang insyaallah akan mengantarkan kita kepada kebahagiaan akhirat juga. Semoga kita semua diberi kemudahan oleh Allah untuk dapat mengamalkan hal-hal yang tersebut diatas. Supaya hidup kita tenang dan nikmat karena Allah. Yuk mengamalkan. Bagikan bila kiranya bermanfaat yaa, insyaallah akan menambah pahala juga. Semangat Istiqomah Akhi wa Ukhti sekalian ^_^
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh