4.06.2012

Quantum Of Mekkah

Saudaraku, lagi – lagi untuk kesekian kalinya kita harus mengucap subhanallah, karena Allah telah menciptakan semesta raya yang luar biasa dahsyatnya, yang menciptakan makhluk – makhlukNya dan menjaganya dengan penuh kasih sayang, dan tentu juga adalah keajaiban dunia yang satu ini, yang diciptakan untuk dalam rangka lebih mendekatkan makhlukNya kepadaNya, ialah ka’bah, yang memancarkan sinarnya dimalam hari, yang memberikan penerangan bagi makhluk – makhlukn Allah yang gundah, sehingga cahayanya pun sampai keluar angkasa. Dan Mekkah al mukaromah, yang menjadi tempat ibadah haji ummat mekkah3islam ini ternyata merupakan pusat dari planet kita, Bumi. Seoang pendaki bulan yang tentu kita tahu namanya, Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Tentu hal ini bukan hanya opini belakaa. Hal ini telah menjadi fakta yang telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika itu Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”


Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877)
Subhanallah, kata itu yang lagi – lagi terucap dari bibir kita, betapa besar ciptaan Allah, betapa agung karunia Allah yang diberikan kepada kita, betap kecil kita dihadapan Allah, betapa … betapa… dan betapa. Kalau saja kita mampu meresapi setiap ciptaan Allah itu menjadi sebuah muhasabah diri sebagai sarana menambah keimanan kita, tentu tidak ada lagi perpecahan ummat seperti yang terjadi saat ini, tidak ada lagi kesombongan dalam dada kita, yang ada hanyalah sebuah keterikatan ukhuwwah, kesatuan tekad untuk mencari ridho Illahi, seperti halnya kaum anshar yang rela membagi – bagikan hartanya kepada kaum muhajirin, seperti halnya para semut – semut yang senantiasa berbaris rapi untukmendapatkan makanannya.
Ya Allah, hilangkanlah segala kesombongan yang ada didada kami, berganti menjadi rasa berpasrah diri, mengharap ridho-Mu ya Allah. Amin.

No comments:

Post a Comment