Indonesia sedang siap merayakan gegap gempita peristiwa langka, gerhana matahari total. Gerhana matahari total yang terjadi 9 maret 2016 menyedot perhatian publik. Berbagai atronom dari penjuru dunia berbondong-bondong datang ke indonesia hanya untuk melihat fenomena langka ini. Lalu bagaimana Alloh dalam Al-Qur'an berfirman ?
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.(Qs.Yunus Ayat : 5)
Gerhana merupakan sebuah fenomena alam
yang kerap terjadi pada masa kita. Kejadian ini jelas adalah sebuah
tanda-tanda kebesaran Alloh, untuk memberikan sebuah pelajaran penting
kepada manusia agar mau kembali kepada Alloh dan bertaubat kepada-Nya.
Dalam ilmu Astronomi gerhana tersebut
bisa terjadi pada dua keadaan, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi
dan matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya
matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400
kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai
jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau
keseluruhan penampang tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila
bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang
sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena
terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan
muncul bila bulan sedang beroposisi dengan bumi. Perpotongan bidang
orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong
yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node
tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu
titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi
gerhana bulan, akan diikuti dengan karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi
tiga jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian, dan gerhana cincin.
Sebuah gerhana matahari dikatakan se-bagai gerhana total apabila saat
puncak gerhana, piringan Matahari ditutup se-penuhnya oleh piringan
Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari
piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri
berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan
Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila
piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari
piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan
Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan
Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan
Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih
kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di
depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup
oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh
piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti
cincin yang bercahaya.
Adapun gerhana Bulan ia terbagi menjadi tiga bagian:
Gerhana bulan total. Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
Gerhana bulan sebagian. Pada
gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari matahari oleh
bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah
penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke
permukaan bulan.
Gerhana bulan penumbra. Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Tetapi hati-hati gerhana matahari tidak
bisa dilihat langsung karena dapat menyebabkan kerusakan pada retina
mata, namun untuk gerhana bulan dapat dilihat langsung dengan mata
telanjang.
Dalam Islam istilah yang dikenal adalah dengan Al-Kusuf (gerhana Matahari), Al-Khusuf
(gerhana Bulan). Artinya adalah menghilangkan seluruh cahaya salah satu
dari dua benda langit yang bercahaya (matahari dan bulan) atau
sebagiannya dan berubah menjadi hitam.
Gerhana pada masa lalu sering dikaitkan
dengan kejadian atau ramalan kejadian masa yang akan datang. Ketika pada
masa Nabi hidup pernah terjadi gerhana matahari dan kejadiannya
bertepatan dengan kematian putranya. Kemudian Nabi bersabda:
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda
kebesaran Alloh. Tidaklah keduanya mengalami gerhana karena kematian
seseorang atau karena lahirnya seseorang. Jika keduanya mengalami
gerhana, maka berdoalah kepada Alloh dan sholatlah hingga gerhana
selesai.." (HR. Bukhori dan Muslim)
Selain itu seorang muslim yang kedapatan menemukan gerhana maka di-anjurkan untuk melakukan hal-hal berikut ini:
a. Memperbanyak dzikir, istighfar,
takbir, shodaqoh dan semua amalan yang mendekatkan diri kepada Alloh .
(HR. Bukhori dan Muslim)
b. Melaksanakan sholat gerhana. Caranya
adalah sholat dilaksanakan sebanyak dua roka'at. Pada setiap roka'at
dua kali berdiri, dua kali bacaan, dua kali ruku' dan dua kali sujud.
(HR. Bukhori dan Muslim)
Nah…jadi jangan sampai ketika gerhana
ada, kita hanya menjadikan momentum untuk melihat fenomena alamnya saja,
seperti naik ke atas bukit melihat kejadian gerhana, atau pergi ke
tempat penglihatan gerhana di sebuah tempat. Tetapi kita harus menyadari
bahwa gerhana adalah bentuk miniatur dari berbenturannya bayangan
matahari-bulan-dan bumi, Nah sekarang bagai-mana kalau benturannya bukan
bayangan sajasumber
No comments:
Post a Comment