11.14.2009

SAY NO TO MALESS….


“ Kamu harus rajin belajar, supaya pintar, nanti kalau sudah gede bisa jadi dokter!”
Sobat, masih ingat kata-kata yang semakna, seirama, semelodi, senada dengan kata-kata di atas? Yupz, kata-kata itu biasa kita dengar waktu kecil. Biasa, anak kecil itu butuh iming-iming. Dari kalimat itu bisa kita ambil kesimpulan bahwa iming-imingnya adalah “ Jadi Dokter”. Wah, tak jarang kalau anak TK atau SD kebanyakan saat ditanya cita-citanya menjawab ingin jadi dokter. Tapi….., gak jarang juga yang waktu gede udah gak minat lagi jadi dokter! Bahkan, remaja zaman sekarang waktu gede ditanya dengan pertanyaan yang sama jawabannya bingung. Ya gak???
Sobat….
Sejak kita kecil ampe sekarang pasti dech tetep aja disuruh rajin belajar. Ampe-ampe kita ndengerinnya aja bosen apalagi nglakuinnya. Ya gak sieh? Udah dech, liat diri kamu and sekitar, pasti… satu, dua, tiga, empat, atau bahkan semua sudah terindikasi adanya gejala penyakit MALES. Gak usah pake acara pergi ke rumah sakit trus nanya dokter segala, tanya aja ama dirimu sendiri, “ Penyakit M itu udah nyampe stadium berapa?”
Sobat tau ga seeh????
Sebenernya gak ada alasan buat kita males belajar. Kalau ada yang bilang ada, pasti jawabannya males lagi males lagi. Nah, itulah ciri-ciri anak berstadium tinggi! Gak jarang dech, katanya otak kayak mau jebol padahal baru baca sehalaman aja gak penuh-penuh amat. Alasan lain, ubun-ubun udah ngebul pas ngitung halamannya lebih dari sepuluh halaman. Pasti adaa aja anak yang sebelum ulangan, ngitung banyak halamannya dulu. Ayo ngakuuuu!! Ditambah lagi alasan-alasan sejenis lain yang tentunya kamu tahu sendiri.
Gak ada alasan lagi buat kita males belajar, ditanya kenapa???

1. Menuntut Ilmu hukumnya WAJIB
Thalabul ilmi termasuk ibadah utama, khususnya bila kebodohan telah merebak dimana-mana, ulama sedikit dan manusia mengikuti kebodohan. Thalabul ilmi diwajibkan atas setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Yaitu ilmu yang cukup bagi mereka sebagai bekal melaksanakan ibadah, mengetahui Rabb mereka, dan mencari penghidupan mereka. Adapun selain itu adalah fardhu kifayah. Apabila sebagian sudah mendalaminya, maka gugur kewajiban bagi yang lain. Akan tetapi, apabila tidak ada satupun yang mendalaminya alias semua meninggalkannya, maka dosanya merata bagi semua orang yang berkemampuan menuntut ilmu, namun meremehkannya. So, kita-kita jangan meremehkan dan ayooo terus menuntut ilmu!!!

2. Fasilitas Buat Kita Belajar Tuh Seabreg
Gak harus buku kaliii yang musthi kita baca, semuanya bisa dibaca asal membawa kita mendapat ilmu. Yaa…, gak jarang dech kalo guru-guru kita sering ngendika, “ Bungkus kacang atau mendoan aja bisa dipakai belajar.” Mereka sering bilang gitu, kan? Ya.., emang bener juga, sih! Kebanyakan bungkus itu terbuat dari bahan koran yang memberi kita wawasan plus ilmu juga.
Just intermezo, masih ingat acara kuiz “ Who Wants To Be A Millionaire”, kan? Bukannya mau promosi, lho! Kalian masih inget pa gak yang loper koran dapet uang segepok! Wow, padahal acara itu nguji pengetahuan bangets, kan? Ehm, ilmu itu emang membawa kebahagiaan.
Sobat tahu kan hadits tentang ilmu yang bunyinya:

“ Barangsiapa menginginkan kebahagiaan dunia hendaklah ia berilmu. Barangsiapa menginginkan kebahagiaan akhirat hendaklah ia berilmu. Barangsiapa menginginkan kebahagiaan keduanya hendaklah ia berilmu.”

Waah, tentunya kita tahu kalau ilmu itu sungguh membawa kebahagiaan, dunia dan akhirat. Subhanalloh…..
Tekno jaman sekarang emang udah maju, contohnya internet. Dia udah bisa diakses untuk semua kalangan. Lewat internet kita bisa ngambil ilmu yang bermanfaat. Syaratnya kita musthi and kudu bisa memanfaatkannya dengan baik dan benar. Kan udah ada flashdisk, tinggal disimpen ja di memori flashdisknya. Tapi, kita tak boleh meninggalkan Al Qur’an dan As Sunah, merekalah sumber hukum Islam. Ijtihad juga jangan ketinggalan….
Gak cuma sekolah dan internet, kita bisa belajar di pesantren, di majelis taklim, di rumah, di kamar, di meja belajar, dari koran, majalah, tabloid, media massa and elektronik, termasuk di jalan, di kantin dan seabreg facility-facility lainnya. Kita bener-bener gak perlu and gak boleh males. That’s right!

3. Otak Kita Punya Potensi Maxi
Jangan ngremehin otak kita gitu aja, walau kecil alias mini, otak kita bisa nyimpen memori segubrag. Nggak bakal LUBER (eits, bukan Langsung, Umum, Bebas, Rahasia lho… Mentang-mentang mau pemilu!)
John Griffith said, “ Setiap manusia mampu mengingat satu bilyun bit informasi.” Asal Sobat tahu aja, satu bit mewakili satuan informasi terkecil, kayak “ Ya ”, “ Tidak ”, “ Yes ”, “ No ”, “ Oui”, “ Non ”.
Ayo asah otak kita biar tajam, setajam….. (bisa nglanjutin sendiri, kan?), kata guru biologi sih, pada dasarnya otak kita memiliki volume yang “ SAMA “. Ilmu itu sebagaimana pisau yang harus selalu diasah dan dicoba. So, asah teruusss ya… otak kita!!!!! Caranya?? Belajar…..



Sobat…..
Seorang mukmin itu senantiasa menuntut ilmu sampai ajal menjemputnya. Ia bersikap tawadhu’ terhadap guru yang mengajarinya, serta menghormati ahlul ilmi dan memuliakan mereka. Ingatlah, sifat ilmu itu dinisbatkan kepada salahsatu nama Allah SWT, yaitu Al-Alim. Allah SWT memuji orang-orang yang memiliki pengetahuan.
Mulai saat ini kita gak boleh males lagi. Pokoknya Say No to Males. Ya, emang rasa-rasanya sulit kalau langsung ilang begitu aja. Paling tidak…, dikurangi sedikit demi sedikit, hingga menjadi bukit!
Sobat, masih ingat 3M? Tancapkan dalam-dalam 3M ini pada diri kalian!

1. Mulai dari diri sendiri
2. Mulai dari hal yang paling kecil
3. Mulai dari sekarang!

Benar tidaakkk???

1 comment:

  1. aqu setuju!!!!!!!!!
    kita gag bole skalipun males. .
    btul tidak?? (kata aa gym)
    btul, btull, btull!!! (jere ipin-upin)

    ReplyDelete